Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 10 Maret 2014

UMKN

Usaha Mikro Kecil Menengah

Kaum wirausahawan ialah kaum yang menciptakan peluang bukan hanya menunggu dan mancari peluang yang diciptakan orang lain. Wirausahawan yang gigih menciptakan berbagai peluang usaha merupakanpahlawan dibidang bisnis, ekonomi dan pembangunan.Kreativitas wirausahawan sering menciptakan pekerjaan atau bidang usaha yang belum pernah dilakukan oleh orang lain.Hal tersebut tentunya menyerap tenaga kerja lebih banyak, sehingga peran gerakan kewirausahaan ini bisa mengurangi kemiskinan dan kejahatan. 

Semangat wirausaha ini rupanya tidak didominasi oleh kaum pria saja saat semakin banyak kaum perempuan belajar untuk lebih mandiri dalam meningkatkan ekonomi keluarga.Peranan perempuan dibidang ekonomi kini tidak lagi dipandang sebelah mata. Hal tersebut terlihat dengan semakin banyaknya kaum perempuan  di Kota Surabaya  yang membentuk kelompok- kelompok Usaha  Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang kini mampu menjadi penolong tidak lagi bagi keluarga tetapi menjadi penolong bagi lingkungan sekitarnya.

Keberadaan UMKM perempuan tersebut berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu pilar kekuatan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya. Utamanya memfasilatasi UMKM- UMKM perempuan agar menjadi usaha yang berbasis komunitas. Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya melalui9 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BAPEMASKB) Kota Surabaya menggelar program "Pahlawan Ekonomi Surabaya". Program yang digagas sejak Tahun 2010 lalu, Tahun mengambil Tajuk Gebryar Pahlawan Ekonomi Surabaya2012, From Development to Achievemnt Phase.

Penganugerahan Gebryar Pahlawan Ekonomi Surabaya dilaksanakan di Taman Surya pada tanggal 30 Desember 2012. Selain penganugerahan untuk pahlawan ekonomi, juga digelar lomba yel- yel mengenai keunggulan produk UKM hasil para srikandi masing- masing Kelurahan/ Kecamatan.

Gebyar Pahlawan Ekonomi Surabaya 2012 tidak hanya mewadai kreativitas untuk para Ibu dan Bapak saja, tetapi acara ini juga ditujukan untuk merangsang kreativitas anak-anak muda penggemar fotografi dengan lomba foto on the spot di lapangan Taman Surya. Dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi sarana bagi generasi muda untuk berekspresi sekaligus mengenali apa dan siapa para pahlawan ekonomi yang ada di Kota Surabaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Rabu, 22 Januari 2014 POLITIK2 PERUBAHAN SISTIM PEMILU, SANGAT DIHARAPKAN Sistim Pemilihan Umum di Negara Kesatuan Republik Indoneia di Zaman Ode Lama (Orla) dengan Zaman Orde Baru (Orba) hampir sama, yaitu Pemilihan Umum secara serentak memilih DPR RI, DPRD Tk. I dan DPRD Tk. II, sehingga pada waktu itu Pemilihan Umum hanya dilaksanakan sekali dalam kurun waktu lima Tahun. Kemudian para Wakil Rakyat yang terpilih dalam Pemilu tersebut yang memilih Pejabat Eksekutif baik Presiden, Gubernur, Bupati maupun Walikota. Kemudian Setelah Reformasi Bergulir sejak Tahun 1998 hingga sekarang sistim Pemilu berubah total, yaitu menjadi Pemilu Legialtif (Pileg), Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Kada Gubernur dan Walikota/ Bupati yang kesemuanya dilaksanakan secara langsung oleh Masyarakat, sehingga Rakyat menikmati Pesta Demokrasi secara langsung, memilih secara langsung, mencalonkannya pun secara langsung dari Parpol – parpol peserta pemilu yang memenuhi syarat. Setelah digulirkan Pemilu secara langsung baik Pileg, Pilpres maupun Pilkada Gubernur dan Walikota/ Bupati ternyata hasilnya tidak maksimal karena masyarakat mengalami kejenuhan dalam Pelaksanaan Pemilu tersebut, sehingga sejak digulirkan Pemilu maupun Pemilu kada secara langsung sampai sekarang Golputnya mencapai angka 45 persen setiap Pemilu berlangsung. Kemudian banyak maneuver- manuver Politik atau banyak wacana baru yang ingin kembali ke zaman Orde Baru lagi yaitu Pejabat Eksekutif dipilih oleh DPR kembali, kalau atau andai kata itu terjadi berarti Demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran dan Gerakan Reformasi bisa dibilang gagal. PEMILU DUA KALI DALAM LIMA TAHUN SECARA SERENTAK AKAN EFEKTIF DAN EFISIEN. Untuk menghemat Cost atau biaya Pemilu yang tinggi, menghilangkan kejenuhan masyarakat tentang Pemilu serta untuk menekan angka Golput dalam setiap Pemilu, maka solusinya adalah mengadakan perubahan sistim Pemilu lagi agar Pelaksanaan Pemilu lebih efektif dan efisien, yaitu dengan mengadakan Pemilu Dua Kali secara serentak dan dilaksanakan secara langsung. Yang pertama Pemilu Legislatif (Pileg) secara langsung, kemudian para Wakil Rakyat yang terpilih membuat Undang- undang tentang Pemilihan Presiden Pemilu Kada Bupati/ Walikota di Tahun berikutnya. Hal ini tentunya tidak mungkin untuk dilaksanakan sekarang karena sudah sangat mepet waktunya. Kami berharap agar para Wakil Rakyat yang terpilih di Pileg 2014 nanti harus mau dan mampu membuat Undang- undang tentang Pemilu Dua Kali secara serentak untudiberlakukan di masa Pemilu lima Tahun mendatang atau tepatnya di masa Pemilu Tahun 2019 mendatang tentunya harus bekerjasama dengan Pemerintah atau dengan Presiden terpilih, untuk mengatur masa transisional, karena nanti pasti akan terjadi masa transisi dan ada Pihak Pejabat Eksekutif yang diuntungkan dan juga ada yang dirugikan, Yang mengalami perpanjangan karena nunggu masa Pemilu marasa diuntungkan sebaliknya yang mengalami percepatan ada Pemilu Serentak dia merasa dirugikan. Nah untuk mengatur yang Perpanjangan dan percepatan itulah perlu kerja sama antara DPR dan Presiden dalam membuat Undang- undang Pemilu Dua Kali Serenta tersebut sehingga semua pihak bisa menerima dengan lapang dada atau dalam bahasa jawa bisa menerima dengan legowo.

Blogroll

About